Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Wara-Wara Wira’i

Gambar
Wara-Wara Wira’i 12 Jumadil Akhir 1439 — 28 Februari 2018 Seorang pemuda terlihat kebingungan karena mencari domba-dombanya yang hilang. Ia tersentak, melihat domba-dombanya sedang memakan rumput-rumput dari kejauhan. Sontak ia berlari menuju sebuah rumah di samping rumput tersebut untuk bertatap muka dengan si pemilik rumput. Ia mengetuk pintu dan keluarlah seorang laki-laki. “Assalaamu’alaikum Tuan, apa benar Anda memiliki rumput-rumput di sana?” tanya si pemuda. “Wa’alaikumussalaam, benar wahai pemuda. Ada apa?” jawab si pemilik rumput. “Maafkan saya Tuan, domba-domba saya memakan rumput Tuan. Saya memohon untuk diikhlaskan rumput-rumput itu sehingga domba-domba saya tidak memakan sesuatu yang haram. Saya tidak ingin memiliki harta yang haram.” Si pemilik rumput dibuat kagum olehnya hingga tersenyum. Berbanggalah ia bertemu dengan seorang pemuda yang berhati-hati, selalu menjaga antara yang halal dan haram. Pemuda tersebut dikenal dengan Badiuzzaman Said Nursi,

Persahabatan dalam Bingkai Iman

Gambar
Persahabatan dalam Bingkai Iman                                       Alkisah terdapat seorang pemuda bernama Ali yang memiliki beberapa sahabat karib yakni Mahmud, Riza, Sulton, dan Dika. Mereka terlihat seperti saudara yang selalu bersama, dimana ada Ali maka disitu akan ada Mahmud, Riza, Sulton, dan Dika. Bukan sebuah hal yang asing, mengingat para remaja umumnya memang hidup berkelompok dengan teman sebaya, hingga memiliki identitas dalam kelompok tersebut. Ali, Mahmud, dan Riza lebih dulu berteman sejak mereka menjadi siswa di Madrasah Aliyah hingga saat ini sudah menjadi mahasiswa, hari-hari mereka habiskan untuk kumpul berdiskusi, ibadah sunnah dan wajib mereka jalani bersama,sampai Sulton dan Dika datang dan menjadi bagian dari persahabatan itu.  Memasuki semester 2 di Perguruan Tinggi, mereka lima sekawan bersekongkol untuk satu kelas bersama. Ali mengenal Sulton dan Dika ketika masa orientasi mahasiswa baru, mereka satu kelompok, selalu mengerjakan tugas bersam

Berapakah Jarak Surga Anda?

Gambar
Berapakah Jarak Surga Anda? “Masjidnya jauh…!”, Demikian alasan banyak orang ketika ditanya: “Kok sampeyan tidak shalat berjamaah di masjid, Mas?” Termasuk anda juga, bukan? Semoga tidak. Coba ukur baik-baik, berapa meter jarak masjid anda? Kemudian, ukurlah jarak kantor anda dari rumah….. Wow! Ternyata jarak masjid hanya 700 meter (0,7 Km), nggak nyampe satu kilo. Sedangkan jarak kantornya sampai 70 Km (100 x lipat!) plus macet, macet dan macet! Hmm…. Mengapa 0,7 Km dianggap jauh? Padahal yang 70 Km plus macceeet, tiap hari OK-OK saja!? Mengapa untuk “Upah yang kecil” kita rela berpayah-payah berusaha menempuh jarak puluhan kilo, tapi untuk Surga yang agung yang jaraknya nggak nyampe satu kilo, kita enggan mengusahakannya? Ya Allah, berilah ampunan pada hamba yang dhalim ini... “Shalatnya seorang pria berjamaah pahalanya 25 derajat dibanding sendirian di rumah at au di pasar, yang demikian itu karena jika ia berwudhu dengan sempurna kemudian ia keluar ru