Membangun Peradaban Unggul dari Masjid
Oleh: Audi Ahmad R

Kebudayaan merupakan sebuah hasil olah akal, budi, rasa yang semakin berkembang menjadi sebuah peradaban. Dalam berbagai macam riwayat, peradaban merupakan suatu hal yang diturunkan secara turun temurun yang menandakan kemajuan atau kecerdasan dari sebuah bangsa. Contohnya, peradaban Lembah Sungai Indus, sebagaimana yang terdapat dalam literatur-literatur sejarah, bahwa peradaban ini sudah terdapat tata kota yang baik. Kemudian, dalam contoh lain yang dapat diambil adalah peradaban Mesir, di mana, peninggalannya masih nampak di zaman modern seperti ini, yaitu piramid dan sphinx. Tidak hanya itu, jika berbicara mengenai peradaban maka tak lengkap rasanya jika tidak menyinggung peradaban Islam. Karena peradaban Islam merupakan peradaban istimewa yang dibangun hanya dalam jangka waktu kurang dari setengah abad, yaitu kurang lebih 23 tahun. Peradaban Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. berhasil mengubah masyarakat Arab yang tak pernah diperhitungkan oleh Romawi dan Persia menjadi masyarakat yang maju dan jauh dari praktik-praktik jahiliyah, dan bahkan mampu meruntuhkan Romawi dan Persia. Salah satu kunci dalam membangun peradaban Islam adalah pemuda dan masjid.

Dapat dikatakan bahwa pemuda adalah penyokong sebuah peradaban. Para guru acap kali memberi petuah bagi pemuda, guru berucap bahwa pemuda adalah masa depan sebuah bangsa. Dilihat dari sejarah bangsa Indonesia, jika para pemuda tidak membawa Sukarno dan Hatta ke Rengasdengklok apakah akan terjadi Proklamasi Kemerdekaan? Mungkin hal itu tidak akan terjadi. Kemudian, dalam sejarah peradaban Islam, peran pemuda di era Rasulullah cukup signifikan. Dapat dilihat bagaimana pemuda di era tersebut, seperti Ali bin Abi Thalib r.a, Abdullah bin Umar r.a, dan Abdullah bin Mas’ud r.a, serta masih banyak pemuda lainnya, begitu semangat dalam mencari ilmu agama, berjihad di medan perang, dan membela syariat Islam dalam kehidupan. Pemuda begitu penuh gairah, begitu penuh semangat, dan penuh energi. Oleh karena itu, jika hal-hal tersebut tidak disalurkan ke dalam hal-hal yang baik maka gairah, semangat, dan energi menjadi sesuatu yang negatif, yang dapat membawa ke hal-hal yang jauh kebermanfaatannya, baik bagi pemuda itu sendiri, bagi masyarakat, dan tentunya bagi masa depan bangsa.

Membangun peradaban Islam, erat kaitannya dengan masjid. Karena masjid adalah sumber peradaban. Bagaimana Rasulullah saw membangun peradaban Islam dimulai dari masjid. Masjid tak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tetapi lebih dari itu. Masjid menjadi tempat mencari ilmu, tempat bertukar pikiran, bermusyawarah untuk mencapai mufakat, dan melatih kemampuan perang, sampai mencetak generasi pemuda unggulan. Oleh karena itu, pemuda sebagai penyokong sebuah peradaban sangat erat kaitannya dengan masjid sebagai sumber peradaban. Bagaimana peradaban di masa depan baik atau tidak ditentukan di mana posisi pemudanya berada. Apakah pemudanya senantiasa dekat dengan masjid atau pemuda berada di tempat lain. Akhir kata, sebagai pemuda, mari membangun sebuah peradaban nan cemerlang dari masjid demi mencapai kejayaan Islam dan kemajuan bangsa di masa kini dan masa datang.        

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“Vaksin” Anti Galau